20 April 2022

Jurnal Monolog - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 

Guru adalah seorang pendidik sekaligus seorang pemimpin pembelajaran dimana selain menjalankan tugas pokoknya sebagai pendidik, dia juga memerankan diri sebagai seorang pemimpin baik dalam lingkup kelas yang diampu, program keahlian maupun di lingkungan sekolah. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran tentu diperlukan berbagai pengetahuan dan ketrampilan yang memadai terkait dengan berbagai hal, khususnya dalam pengambilan keputusan.

Dalam proses pengambilan keputusan tidak jarang kita akan dihadapkan pada dilemma etika dan bujukan moral. Dilema etika ini tak jarang turut memberikan kontribusi yang lebih dominan dalam proses pengambilan keputusan, terlebih kita ini termasuk orang-orang timur yang lebih mengedepankan pada rasa tidak enak, sungkan dan menjaga respek yang tinggi pada orang lain.

Bagi saya pribadi selaku pendidik, tentu juga seringkali di hadapkan pada berbagai permasalahan yang membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat. Dan untuk dapat melakukan proses pengambilan keputusan tersebut, tentunya perlu adanya latihan demi latihan yang nantinya akan mengasah kemampuan kita dalam proses pengambilan keputusan.

Adapun rencana yang akan saya lakukan kedepannya terkait dengan pengambilan  keputusan yang mengandung unsur dilema etika antara lain : memantapkan  pengetahuan dan ketrampilan saya terkait dengan pengambilan keputusan, memulai dari hal-hal yang sederhana, memulai dari sekarang dan berkolaborasi dengan rekan sejawat. 

Untuk mendukung pengetahuan dan ketrampilan saya dalam pengambilan keputusan, tentunya saya memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Untuk lingkup pembelajaran di kelas, maka support dari siswa sangat diperlukan. Begitu juga dengan pihak orang tua/ wali murid juga sangat diharapkan untuk mendukung hal tersebut. Terlebih dalam suatu permasalahan yang muncul di kelas dan terkait dengan siswa, biasanya secara otomatis akan melibatkan orang tua/ wali murid. Selain itu dukungan dari rekan sejawat dan manajemen sekolah juga sangat diperlukan bagi terasahnya penerapan pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.

Selanjutnya dalam tataran implementasi, saya akan mencoba untuk menerapkan pengambilan keputusan tersebut pada lingkungan sekolah saya, pada murid-murid saya dan juga pada kolega/ guru-guru lainnya. Meskipun demikian saya akan mencoba untuk memulai dari yang lebih sederhana dan saya cukup menguasainya, yakni pengambilan keputusan pada murid-murid saya. Dan kebetulan, pengalaman saya sebagai pendidik yang memiliki tugas tambahan selaku ketua program keahlian juga turut mengasah ketrampilan saya dalam penyelesaian masalah hingga pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana. Kemudian terkait dengan hal tersebut, di kelas yang saya ampu selalu saja dijumpai permasalahan pada murid, apakah terkait pembelajaran di kelas, saat melakukan praktik indutri dan lainnya.

Untuk proses penyeesaian masalah sekaligus pengambilan keputusan, saya tentu akan menerapkan konsep dilemma etika dengan memperhatikan 4 paradigma yakni Individu lawan masyarakat, Rasa keadilan lawan rasa kasihan, Kebenaran lawan kesetiaan dan Jangka pendek lawan jangka panjang. Selain itu saya juga akan mempertimbangkan prinsip-prinsip dalam mengambil keputusan atas pilihan-pilihan yang menantang, yakni berpikir berbasis pada hasil akhir, berpikir berbasis pada peraturan , berpikir berbasis pada rasa peduli. Selanjutnya pada fase akhir, saya akan menerapkan 9 langkah dalam pengambilan keputusan yang meliputi : nilai-nilai yang saling bertentangan, siapa saja yang terlibat, fakta-fakta yang relevan, lakukan pengujian benar atau salah (uji legal, regulasi, intuisi, jika dipublikasikan, keputusan dari panutan), Jika situasinya dilema etika, paradigma mana, prinsip penyelesaian dilemma, Investigasi Opsi Trilemma,  apa keputusannya dan lakukan refleksi.

Dari rangkaian proses pengambilan keputusan tersebut, nantinya akan saya terapkan dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan yang melibatkan rekan sejawat dan lingkungan sekolah saya. Dimana proses pengambilan keputusan tersebut akan saya lakukan dari sekarang dan dimulai dari hal-hal yang dijumpai dalam keseharian. Seperti halnya dalam minggu ini, ketika saya menjadi bagian dari panitia ujian satuan pendidikan berbasis computer (USP-BK) dimana tak jarang dijumpai beberapa permasalahan terkait dengan pelaksanaan ujian USP-BK tersebut.

Tidak ada komentar: