PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
Guru adalah seorang pendidik
sekaligus seorang pemimpin pembelajaran dimana selain menjalankan tugas
pokoknya sebagai pendidik, dia juga memerankan diri sebagai seorang pemimpin
baik dalam lingkup kelas yang diampu, program keahlian maupun di lingkungan
sekolah. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran tentu diperlukan berbagai
pengetahuan dan ketrampilan yang memadai terkait dengan berbagai hal, khususnya
dalam pengambilan keputusan.
Dalam proses pengambilan keputusan
tidak jarang kita akan dihadapkan pada dilemma etika dan bujukan moral. Dilema
etika ini tak jarang turut memberikan kontribusi yang lebih dominan dalam
proses pengambilan keputusan, terlebih kita ini termasuk orang-orang timur yang
lebih mengedepankan pada rasa tidak enak, sungkan dan menjaga respek yang tinggi
pada orang lain.
Bagi saya pribadi selaku pendidik,
tentu juga seringkali di hadapkan pada berbagai permasalahan yang membutuhkan
pengambilan keputusan yang tepat. Dan untuk dapat melakukan proses pengambilan
keputusan tersebut, tentunya perlu adanya latihan demi latihan yang nantinya
akan mengasah kemampuan kita dalam proses pengambilan keputusan.
Adapun rencana yang akan saya
lakukan kedepannya terkait dengan pengambilan keputusan yang
mengandung unsur dilema etika
antara lain : memantapkan pengetahuan
dan ketrampilan saya terkait dengan pengambilan keputusan, memulai dari hal-hal
yang sederhana, memulai dari sekarang dan berkolaborasi dengan rekan sejawat.
Untuk mendukung pengetahuan dan
ketrampilan saya dalam pengambilan keputusan, tentunya saya memerlukan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk lingkup pembelajaran di kelas, maka support dari
siswa sangat diperlukan. Begitu juga dengan pihak orang tua/ wali murid juga
sangat diharapkan untuk mendukung hal tersebut. Terlebih dalam suatu
permasalahan yang muncul di kelas dan terkait dengan siswa, biasanya secara
otomatis akan melibatkan orang tua/ wali murid. Selain itu dukungan dari rekan
sejawat dan manajemen sekolah juga sangat diperlukan bagi terasahnya penerapan
pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan yang ada.
Selanjutnya dalam tataran
implementasi, saya akan mencoba untuk menerapkan pengambilan
keputusan tersebut
pada lingkungan sekolah saya, pada murid-murid saya dan juga pada kolega/
guru-guru lainnya. Meskipun demikian saya akan mencoba untuk memulai dari yang
lebih sederhana dan saya cukup menguasainya, yakni pengambilan keputusan pada
murid-murid saya. Dan kebetulan, pengalaman saya sebagai pendidik yang memiliki
tugas tambahan selaku ketua program keahlian juga turut mengasah ketrampilan
saya dalam penyelesaian masalah hingga pengambilan keputusan yang tepat dan
bijaksana. Kemudian terkait dengan hal tersebut, di kelas yang saya ampu selalu
saja dijumpai permasalahan pada murid, apakah terkait pembelajaran di kelas,
saat melakukan praktik indutri dan lainnya.
Untuk proses penyeesaian masalah
sekaligus pengambilan keputusan, saya tentu akan menerapkan konsep dilemma
etika dengan memperhatikan 4 paradigma yakni Individu lawan
masyarakat, Rasa keadilan lawan rasa kasihan, Kebenaran lawan kesetiaan dan
Jangka pendek lawan jangka panjang. Selain itu saya juga akan mempertimbangkan
prinsip-prinsip dalam mengambil keputusan atas pilihan-pilihan yang menantang,
yakni berpikir berbasis pada hasil akhir, berpikir berbasis pada peraturan ,
berpikir berbasis pada rasa peduli. Selanjutnya pada fase akhir, saya akan
menerapkan 9 langkah dalam pengambilan keputusan yang meliputi : nilai-nilai yang saling
bertentangan, siapa saja yang terlibat, fakta-fakta yang relevan, lakukan
pengujian benar atau salah (uji legal, regulasi, intuisi, jika dipublikasikan,
keputusan dari panutan), Jika situasinya dilema etika, paradigma mana, prinsip
penyelesaian dilemma, Investigasi Opsi Trilemma, apa keputusannya dan lakukan refleksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar